Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakhatuh... AHLAN WA SAHLAN,

sahabatku, mohon maaf jika ada khilaf dalam penulisan blog ini.
Home » » Science vs religion

Science vs religion

Written By Rudiya Oktar on Sabtu, 18 Desember 2010 | 19.57

SCIENCE VS RELIGION
Sebuah Pertempuran Tiada Akhir
By Rudiya Oktar


SCIENCE AND RELIGION (Ilmu pengetahuan dan agama) dua bidang ilmu yang selama ini sering berbeda pendapat dalam banyak hal. Dari zaman dulu sampai sekarang seakan selalu “bermusuhan”. Sebenarnya, kenapa sih kok bisa begitu? Bisa dibayangkan betapa serunya pertarungan mereka! Why? Karena dua bidang itu sama-sama memiliki para ahli yang cerdas dan pintar.
Sobat pengen tau perseteruan mereka? OK, mari kita bahas beberapa diantaranya, udah siap? Let’s go…..!!

1. TEORI ASAL-USUL VS TEORI PENCIPTAAN

Para ilmuwan barat berpandangan tentang asal-usul makhluk hidup adalah berasal dari “Abiogenesis” atau benda mati yang dipelopori oleh Aristoteles dan Antoni Van Leuwenhoek. Kemudian pendapat yang berseberangan adalah makhluk hidup berasal dari “Biogenesis” atau makhluk hidup yang tokohnya adalah Francisco Redi, Lazzaro Spalanzani dan Louis Pasteur. Sobat pasti udah pada pahamkan? Ingat pelajaraan biologi di sekolah! Mereka ada yang berpendapat makhluk hidup berasal dari benda mati, contohnya dari air kaldu (air rebusan daging) wah-wah….enak ya? Ada lagi makhluk hidup berasal dari luar angkasa, kalau yang ini, iih serem……!

Jangan lupa masih ada lagi Harold Urey dan muridnya Stanley Miller (tokoh modern/evolusi an organik atau prebiotik) menemukan bahwa di atmosfer bumi kaya zat-zat CH4 (metana), NH3 (amoniak), H2 (hidrogen) dan H2O (air), ketika di atmosfer yang kaya zat-zat tersebut terjadi loncatan listrik alam (sinar kosmis) maka akan terbentuk asam amino (protein). Dan seperti yang kita tahu, mereka percaya makhluk hidup berasal dari protein.

Sobat pasti masih ingat percobaan Louis Pasteur yang menggunakan labu, air kaldu dan pipa leher angsa yang memunculkan bahwa mikroorganisme berasal dari udara Maka lahirlah “omne vivum ex vivo, omni vivum ex ovo” artinya kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya dan segala yang hidup berasal dari telur. Lalu apakah tumbuhan juga berasal dari telur? Bukankah tumbuhan juga makhluk hidup? Pernahkah kamu lihat telur pisang, telur jati, telur bambu atau telur tumbuhan yang lain? Kalau kacang telur sich ada, He…he…!

Lalu, teori asal-usul itu ditentang oleh kalangan agama, khususnya agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi) bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Allah dengan kuasa-Nya, tinggal “kun fayakun”, jadi maka jadilah!

2. TEORI EVOLUSI DARWIN

Dalam buku “On the Origin of Species By Means of Natural Selection” dikatakan bahwa spesies yang hidup saat ini adalah spesies yang hidup dimasa lampau yang mengalami evolusi lewat seleksi alam. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, seperti suhu, air, tanah, cahaya, kelembaban dan sebagainya yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya.

Jadi hewan dan tumbuhaan saat ini adalah hasil evolusi setelah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan musnah, contohnya seperti Dinosaurus. Setelah mengalami seleksi alam tersebut makhluk hidup akan mengalami perubahan bentuk. Berubah…! Seperti ksatria baja hitam ya?

Sobat pasti juga sudah pada tahu, menurut teori Darwin manusia berasal dari kera kecil yang berevolusi menjadi manusia seperti sekarang ini. Dan teori ini sudah diakui di seluruh dunia dan diajarkan di sekolah-sekolah. Luar biasa! Pantas aja jika melihat cowok atau cewek cakep banyak yang bilang,”Wow…keren!” mungkin zaman purba dulu andai sobat hidup di zaman itu, jika melihat yang cakep mungkin akan berteriak, Wow…….kera! Jadi kera berevolusi menjadi keren? Pusiing…….deh!!
Ini pun dibantah oleh agamawan. Sebagai seorang muslim kita ingat sabda nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah beliau bersabda,”Maka setiap orang masuk Al Jannah wajahnya seperti Adam dan tinggi 60 hasta, setelah Adam manusia terus mengecil hingga sampai sekarang.”(Muttafaq ‘Alaih). Dan ini dapat dibuktikan melalui penemuan di bidang arkeologi.

Jika ingin tahu lebih banyak hal tentang kebohongan teori evolusi ini sahabat bisa membaca buku karya – karya Harun Yahya, beliau adalah ilmuwan muslim penentang teori evolusi Darwin. Di sana beliau dengan sangat luar biasa mengungkap keruntuhan teori evolusi baik dari sisi agama maupun sisi ilmiah.

3. TENTANG KEBERADAAN ALLAH SWT
Yup……ini dia yang sangat sensitif dibicarakan. Bagi kita orang beriman, sudah barang tentu kita meyakini akan keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Manusia dan alam semesta tentu ada yang menciptakan yaitu Allah sebagai Rabb sekalian alam.

Namun hal ini lagi-lagi menjadi pertentangan di kalangan agama dan ilmuwan. Fakta membuktikan bahwa raksasa-raksasa ilmu pengetahuan seperti Descartes, Darwin, Newton, Galileo, Einstein dan yang lainnya berpandangan bahwa Allah hanya sebagai “Watch_maker” (pembuat jam) sungguh nyata. Mereka menggambarkan realitas fisika-biologis yang menihilkan peran Allah di alam. Artinya setelah menciptakan alam, seperti “pembuat jam” peran-Nya usai. Descartes lalu menggantikannya dengan hukum Geometri Mekanik dan dia terkenal dengan konsepnya “Cogito ergo sum” (saya berfikir maka saya ada). Galileo dan Newton juga tak beda jauh, perputaran planet dan gerak benda terbuktikan tunduk oleh hukum mekanik “gravitasi” yang materialistik (ilmu tanpa agama pincang, agama tanpa ilmu buta, mengungkap misteri Tuhan dan keimanan Enstein. Dr. Mulyanto, Dzikra P.S).

Dan ketika otoritas agama (dalam hal ini gereja) melancarkan inkuisisi yang menelan korban ilmuwan semacam Galileo dan Leonardo Bruni membuat semakin nyata “pertempuran” antara ilmu dan agama. Ini terjadi di abad XVI (Paradigma pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, 2001. P. 12)

4. BAGAIMANA DENGAN ILMUWAN MUSLIM ?

Oh…..iya sobat, lalu bagaimana dengan ilmuwan muslim? Jika Kristen di abad XVI masih dihinggapi konflik besar dengan ilmu, tidak demikian dengan Islam. Sejak abad tujuh sampai abad sebelas Islam menunjukkan kehebatannya dalam pencapaian ilmu. Tidak saja ilmu agama, namun juga non agama. Seperti Filsafat, Falak, Kedokteran, Matematika, Fisika, Kimia, Sastra, Sejarah, Politik dan sebagainya.

Pencapaian ini tidak menimbulkan pertentangan, kenapa? Karena para ulama dan ilmuwan Islam senantiasa berpegang kepada Al-Qur’an dan Hadist Nabi sebagai penuntun jalan dalam menuntut ilmu. Sesungguhnya ayat-ayat kauliyah tidak mungkin bertentangan dengan ayat – ayat kauniyah, karena hal itu sudah sunatullah. Sebagai contoh, siklus hidrologi yang di kenal saat ini jauh – jauh hari sudah diterangkan dalam Al Qur’an. Jika ada pertentangan di antara keduanya berarti penemuan ilmiah itu ada yang salah. Karena Al Qur’an adalah sebuah kebenaran hakiki yang berasal dari Allah Rabb sekalian alam. Dan alam pasti tunduk kepada-NYA.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Q.S. Ali Imran:190)

Jadi, sobat siapa yang ingin menjadi seperti Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Hazm, Imam Syafe’i, Imam Malik dan ilmuwan muslim yang lain? Maka mulai saat ini kita musti rajin menuntut ilmu biar nggak ketinggalan oleh ilmuwan barat yang sekuler. Bagaimana, siapa berani?
Share this article :

Posting Komentar

MENU LASKAR PENA SUKOWATI

KAPAL MAINAN

KAPAL MAINAN
PEMESANAN 081364021104
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Laskar Pena Sukowati - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger