SERIBU DI BAGI NOL
Ajaib...! banyak yang terbeli
Oleh : Rudiya Oktar
Jika di tanya, uang seribu rupiah dapat di pergunakan untuk apa,mungkin jawaban kita akan sangat relative. Bagi para pengunjung warung hik, uang seribu rupiah hanya bisa untuk membeli segelas es teh. Bagi para perokok seribu rupiah hanya dapat satu batang rokok. Lain lagi bagi para pengguna handphone, seribu rupiah hanya bisa untuk mengirim beberapa sms atau telephon satu sampai dua menit. Seribu rupiah juga hanya cukup untuk membayar sekali masuk di toilet umum. Intinya seribu rupiah kurang mempunyai nilai yang berarti.
Tapi bagi kami para relawan AMPERA, seribu rupiah sangatlah bernilai. Dengan uang sebesar itu kami bisa membeli berbagai kebutuhan untuk para pengungsi korban merapi. Dengan uang sebesar seribu rupiah yang anda nafkahkan melalui kami, anda telah menyumbang sembako, perlengkapan mandi, masker, mie instant, air mineral dan sebagainya. Ini bukan gurauan atau omong kosong belaka, nggak percaya ?
Mungkin anda masih ingat ketika di bangku sekolah dulu saat pelajaran matematika. Berapapun jumlah bilangan jika di bagi nol hasilnya adalah tak terhingga. Dengan pendekatan ilmu matematika kontemporer, demikian juga dengan harta yang kita nafkahkan di jalan Allah SWT. Seperti dalam firman-Nya :
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
( QS Al Baqarah : 261 )
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda : ” Barangsiapa yang bersedekah dengan senilai sebutir kurma dari hasil usaha yang baik ( halal ) di mana Allah tidak akan menerima kecuali yang baik ( halal ), maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Allah memelihara ( mengembangkan ) nya untuk orang yang bersedekah itu sebagaimana salah seorang di antara kamu sekalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi sebesar gunung”. ( HR Bukhari dan Muslim ) / lihat Riyadhus Salihin karya imam Nawawi bab sedekah.
AMPERA memang kami bentuk untuk memfasilitasi yang kecil dan mungkin di anggap kurang bernilai. Mungkin suatu saat anda pernah melihat sebatang lidi. Lalu anda melihat ternyata manfaatnya tak seberapa, paling – paling hanya untuk biting daun pembungkus makanan. Namun pernahkah anda berfikir jika batang lidi itu di satukan akan berubah menjadi sebuah sapu yang tentu akan lebih bernilai dan bermanfaat? Itulah analogi yang bisa kita ambil ibrah ( pelajaran ) tentang sesuatu yang kecil, yang sering kali di remehkan karena kurang bermanfaat. Maka sudah saatnya kita bersatu untuk sesuatu yang membawa maslahat. Walaupun orang kecil, ketika kita bersatu keburukan yang besarpun bisa kita kalahkan. Bukankah Allah SWT bersama jama’ah ? Wallahu’alam bi showab.
Home »
» SERIBU DIBAGI NOL
SERIBU DIBAGI NOL
Written By Rudiya Oktar on Selasa, 28 Desember 2010 | 05.18
MENU LASKAR PENA SUKOWATI
- CERITA KITA (7)
- GALERY FOTO (9)
- GORESAN PENAKU (10)
- Kegiatan Kita (4)
- KISAH (4)
- KOLOM ABG (1)
- KOLOM ANIS MATTA (6)
- NEWS (34)
- posting terbaru (5)
- SAINS (1)
- SASTRA (2)
- TOKOH (20)
- TSAQOFAH ISLAMIYAH (2)
- WIRAUSAHA (6)
- ZONA MUSLIMAH (3)
KAPAL MAINAN

PEMESANAN 081364021104
Posting Komentar