Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakhatuh... AHLAN WA SAHLAN,

sahabatku, mohon maaf jika ada khilaf dalam penulisan blog ini.
Home » » DAKWAH YUK...!

DAKWAH YUK...!

Written By Rudiya Oktar on Selasa, 28 Desember 2010 | 06.03

Oleh : Syaiful Arif
( Production house Radio Dakwah Syariah ( RDS )Surakarta)

Jalan Dakwah kita masih Panjang
Untuk itu butuh perjuangan
Berjuanglah dalam satu barisan
Maju ke depan libas semua rintangan
Wahai kawan kibarkan panji islam
Wahai kawan berderap satu barusan
Kua
tkanlah tekad bakar semangat
Mujahid siap sambut seruan jihad ……

Wahai kawan cahya islam kan meninggi
Wahai kawan berjuang ikhlas di hati
Menggapai rohmat dan ridlo ilahi
Mujahid siap sambut panggilan suci….
(Jalan Dakwah : Fathul Jihad)

Saudaraku..., lebih dari 14 abad silam, Rasulullah Muhammad SAW, diutus di tengah masyarakat kufur Quraisy untuk ngajak mereka menyembah Rabb yang satu yaitu Allah SWT. Soal ini, pasti kamu-kamu udah pada tahu. Gimana kondisi masyarakat Quraisy saat itu? Parah. Bener-bener parah. Mereka ga cuma suka berjudi, tapi juga suka menipu, berperang, membunuh anak perempuan, memperjualbelikan budak, minum-minuman keras, berzina, nyembah berhala, percaya ama mistik dan klenik, serta segudang kemaksiatan yang bikin orang pada geleng-geleng kepala. Tapi bukan ajeb-ajeb lho.

Saudaraku..., lebih dari 14 abad pula, risalah Islam udah nyebar di seantero jagat raya. Risalah yang sempurna abis ini, juga udah nyampe di negeri ini. Saking klopnya risalah Islam ama penduduk negeri ini, hampir 87% penduduk Indonesia memeluk Islam. Seneng kan. Memang bener, dari segi jumlah, negeri ini punya penduduk muslim terbesar di dunia. Tapi masalahnya, hebat atau tidaknya pribadi muslim, ga dilihat dari jumlahnya. Saudaraku..., ada kisah yang cukup berkesan, dan kayaknya kamu juga perlu tahu deh. Saat perang Yarmuk, kaum muslimin lagi berhadapan dengan pasukan Romawi. Kalo sekarang sih, sebut aja Italia. Seorang tentara muslim terpukau ama jumlah tentara Romawi yang sangat besar. Dia lalu berkata, “Tentara Arab (Islam) terlalu kecil, dan pasukan Romawi sungguh sangat banyak. Betapa besar pasukan Romawi dan betapa kecilnya tentara Islam.” Mendengar ucapan tersebut, Khalid bin Walid yang notabene jadi Panglima kaum Muslimin, balik berkata, “Engkau seharusnya berkata, betapa besar pasukan Muslim dan betapa kecil pasukan Romawi, karena kebesaran sebuah pasukan ditentukan oleh kemenangannya, dan kekerdilan sebuah pasukan disebabkan karena kekalahannya.” Nah Saudaraku..., begitulah ucapan seorang muslim. Ucapannya udah nunjukin pribadinya. Keren abis deh pokoknya.

Now, back to the topic. Dihubungin ama ucapan Khalid bin Walid tadi, udah sepantasnya kita introspeksi diri. Usia risalah Islam, yang sudah bisa dibilang matang, sebagai Dien yang mampu jadi solusi semua problem kehidupan, ternyata ga sematang umatnya dalam menjadikannya way of life. Kekerdilan umat Islam saat ini dihadapan bangsa-bangsa non-muslim, ga sebanding ama jumlah umat Islam yang meluber seantero dunia. Sebut aja kunjungan George W. Bush yang 20 Nopember kemaren nyamperin SBY di Jakarta. Udah ngehabisin dana lebih dari 6 miliyar rupiah. Belum lagi ama pengamanan ekstra ketat di Bogor yang ngebikin kota itu lumpuh ekonominya. Padahal masih banyak tuh penduduk di negeri ini yang butuh uluran tangan pemerintah. Sebel ga sih.

Apa sih yang hilang?

Saudaraku..., risalah Islam udah lengkap, orang-orang yang memeluk Islam juga banyaknya ga ketulungan. Trus sebenarnya apa sih yang hilang dari Islam dan kaum Muslimin? Gimana sih cara kita supaya bisa nyaingin mereka atau kalo bisa melebihi mereka?

Nah, kita analisa satu-satu deh. Pertanyaan pertama, sebenarnya ga ada yang hilang dari Islam. Kita kan udah ngerti kalo risalah Islam udah sempurna. Perfect! Ga ada kurangnya. Yang ga ada sekarang adalah pemahaman yang bener tentang Islam di benak kaum muslimin. Saudaraku... ngerti kan, kalo dulu Rasulullah diutus untuk mbenerin pemahaman masyarakat Quraisy yang salah kaprah tentang tuhan, plus ngasih Islam sebagai solusi kehidupan. Nah, risalah Islam tadi ga cuma berlaku buat orang-orang Quraisy aja, termasuk kita juga lho. Trus gimana metode Rasulullah untuk memperbaiki kondisi saat itu? Ya dengan dakwah. Yup, menyeru umatnya untuk tunduk pada Islam dan aturannya.

Ga jauh beda dengan kondisi saat ini. Saudaraku... kita yang memeluk Islam tapi masih seneng dugem dan pacaran, ga ada salahnya kalo diingatkan. Alias didakwahi. Karena yang salah dari mereka bukanlah Islam yang mereka anut, tapi pemahaman tentang pergaulan yang miss communication. Nah, ngingatin orang itu hukumnya wajib lho. Dosa kalo ga kita lakukan. Apalagi kita malah ikut-ikutan bermaksiat ria. Aduh-aduh capeknya (baca pake suara Shinchan).
Tapi perlu diketahui juga, kalo ngingatkan tuh ada cara dan tahapannya. Pertama, kamu yang mau konsis untuk ikut jalan Rasul alias dakwah kudu belajar Islam. Gimana? Ya dengan ngaji. Kalo di
Islamuda namanya KIRAB alias Kajian Intensif Remaja Berkualitas. Kedua, apa yang kamu dapetin di pengajian, kudu kamu pahami dan amalkan. Ga boleh hanya dipendem di pikiran aja, jadi larva

nyamuk lho. Yang ketiga, dakwahkan apa yang kamu pahami dan dapatkan ke teman-temanmu, juga keluarga. Ingatkan mereka dengan cara yang ikhsan alias baik. Ga perlu ampe ngotot segala. Yang penting risalah Islam tersampaikan dan dia ngerti apa yang kita berikan. Gitchu….

Pertanyaan kedua, kita ga ketinggalan kok dari orang-orang non-Islam. Risalah Islam yang sempurna justru jauh lebih berkualitas dibanding hukum-hukum mereka. Omongan soal demokrasi, HAM, liberalisasi dan lain-lain, hanya gincu semata. Ga ada istimewanya. Justru Islam punya risalah yang ngatur masalah ideologi, ekonomi, pendidikan, pemerintahan, pidana, sumber daya alam, politik, dan budaya yang jauh lebih sempurna daripada milik orang-orang diluar Islam. Kok bisa? Ya iyalah, wong yang bikin risalah adalah Allah SWT Rabb semesta alam. Justru kalo kita pake risalah Islam sebagai sumber hukum dan aturan, kita malah bisa melejit jauh di atas mereka. Tinggal kita sekarang mau apa ga untuk belajar Islam lebih giat supaya mampu jadi intelektual muslim yang sejati. Oke deh.

Dakwah? Pasti!

Saudaraku..., ada teman yang pernah berkata, “Sebuah ide itu mahal harganya, tapi bila ide itu tidak diwujudkan, ide itu akan menjadi barang yang murah bahkan ga berharga.” Demikian juga dengan dakwah. Kita yakin kan, kalo Islam itu risalah yang amat agung. So, dakwahkan dong ke teman-teman kamu. Biar kita semua bisa ngerti, mahami dan ngamalkan Islam secara utuh. Ga cuma sebagian aja.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kalian harus memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran, atau (jika hal itu tidak dilakukan) Allah akan menimpakan atas kalian siksaan sebagaimana yang telah Dia timpakan atas orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya (supaya azab itu sirna), akan tetapi doa kalian tidak dikabulkan.” (Al-Hadits). Nah, sudah saatnya kita berkiprah di jalan dakwah. Melanjutkan kehidupan Islam di dunia ini. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Allahu Akbar!!

( ARTIKEL INI PERNAH DI MUAT DI BULETIN RISMA edisi ke - 2 )
Share this article :

Posting Komentar

MENU LASKAR PENA SUKOWATI

KAPAL MAINAN

KAPAL MAINAN
PEMESANAN 081364021104
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Laskar Pena Sukowati - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger