Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakhatuh... AHLAN WA SAHLAN,

sahabatku, mohon maaf jika ada khilaf dalam penulisan blog ini.
Home » » REMAJA, CINTA DAN BUKU

REMAJA, CINTA DAN BUKU

Written By Rudiya Oktar on Selasa, 02 April 2013 | 03.00



Cinta…, sebuah kata singkat yang tak pernah basi untuk selalu di bahas. Tak pernah habis ceritanya untuk di eksploitasi media massa. Tak lekang oleh waktu yang terus berganti antara siang dan malam. Keberadaannya terus di cari anak Adam di setiap sudut peradaban. Seolah tiada kata yang dapat menggambarkannya dan tiada warna untuk sekedar melukiskannya. Hingga para pujangga kehabisan kata untuk membuat bait – bait puisi tentang cinta. Keberadaannya teramat misterius antara ada dan tiada. Walau tak bisa di mengerti namun bisa dirasakan, bisa mendatangkan kebahagiaan, bisa menguatkan dan melemahkan serta bisa menyengsarakan. Cinta…, bisa mengubah Raja menjadi rakyat jelata, pecundang menjadi pemberani, orang jenius menjadi sangat tolol, kikir jadi penderma, mengubah seorang berhati malaikat menjadi setan dan seorang anak kyai rela mengobral harga diri. Semua oleh satu sebab, CINTA ! kata mereka….

Suatu ketika di sebuah pameran buku, penulis menyaksikan sebuah fenomena unik. Serombongan remaja memadati stand sebuah penerbit. Sementara sebagian stand yang lain tidak begitu padat. Sayapun penasaran, ingin tahu ada apa gerangan? Usut punya usut, ternyata mereka sedang melihat – lihat buku remaja. Setelah saya amati, ternyata kebanyakan buku – buku itu bertema tentang cinta. Dalam benak saya, kemudian teringat dengan teman – teman yang kebetulan usia remaja. Kebanyakan buku yang mereka miliki ternyata juga bertema klasik “ cinta”. Tak hanya buku, film, sinetron dan lagu juga mempunyai tren yang tak jauh beda.

Dari sedikit ilustrasi di atas, tak heran jika buku –buku bertema cinta banyak di minati. Sebut saja “Ayat – ayat cinta” dan “Ketika cinta bertasbih” karya Habibburahman El-Sirazy yang mencapai best seller. Dan kesuksesan kang Abik, salah satu penulis FLP inipun di ikuti dengan karya – karya lainnya. Seperti “ Mu’jizat cinta” ( Taufiqurrahman Al-Azizy ) misalnya dan karya epigon sejenis. Bahkan buku “ Raudhah al muhibbin wa nuzhah al-musytaqin” ( taman orang yang jatuh cinta dan memendam rindu ) karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah sangat melegenda sampai saat ini. Pokoknya hal – hal yang berbau cinta, selalu di minati oleh siapapun.

Pertanyaannya, kenapa remaja sukanya baca buku – buku tentang cinta melulu? Bukankah banyak buku yang bertema menarik lainnya yang lebih bermanfaat? Misal buku fiqih, tafsir, sains dan sebagainya. Pertanyaan – pertanyaan lainpun kemudian mengusik kita. Ada apa sebenarnya fenomena ini?
Sebenarnya ini adalah sesuatu yang lumrah di alami oleh remaja. Mereka memang sedang mengalami sebuah fase peralihan kehidupan antara masa kanak – kanak menjadi dewasa. Masa remaja adalah proses pencarian jati diri yang belum mereka pahami, sehingga mereka selalu ingin tahu hal – hal baru. Selain itu perubahan fisik juga berpengaruh besar terhadap psikis remaja. Dan masa – masa itulah mereka mulai tertarik kepada lawan jenis.

Ketika virus merah jambu ( VMJ ) menyapa, secara alami zat – zat kimia dalam tubuh akan bereaksi. Dalam sebuah artikelnya Afifah Afra ketua FLP Jateng, seorang penulis yang memiliki background pendidikan F MIPA Undip Semarang dalam sebuah artikelnya menuliskan beberapa zat yang akan bereaksi itu antara lain :

1. Feromon ( semacam parfum )yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin dalam kulit yang bisa ‘mengundang’ individu lain, biasanya lawan jenis untuk mendekat. Tapi jangan salah parfum ini kadang tidak berbau, jadi hati – hati saat dekat dengan lawan jenis. Bisa – bisa timbul chemistry of love dalam hati. Zat ini juga terdapat pada hewan, seperti kepiting dan ular. Jadi, ketika ular cowok ketemu ular cewek akan mengeluarkan feromon yang masuk ke indera penciuman ular cewek. Sehingga timbul hasrat ‘ingin bercinta’. Kalau ular nggak ada aturan syar’i hubungan antara ular cowok dengan ular cewek. Kalau manusia lain ceritanya?

2. Dopamine yang dikeluarkan dari hipotalamus otak yang bereaksi membuat kita tergila – gila dan memuja – muja sang pangeran atau bidadari bermata jeli yang kita impikan. Contoh saat wajah dia berjerawat, maka akan mengatakan “ wajah tanpa jerawat ibarat langit tak berbintang” atau saat keringatnya berbau masam sekali di katakannya dengan tulus “harummu semerbak mewangi bak melati surgawi”. Bagi yang senyum – senyum baca tulisan ini, tanda – tandanya sedang mengalami hal serupa.

3.Norepinephrin yang memicu hormon adrenalin di keluarkan, sehingga detak jantung lebih kencang saat bertemu si dia. Tidak bisa tidur, tidak enak makan, hiperaktif dan overacting.

4. Serotonin yang di keluarkan otak berkurang , menyebabkan stress, dan sangat obsesif.

Dalam Islam sendiri perasaan cinta itu adalah sesuatu yang fitrah. Hanya saja perasaan cinta itu harus di sikapi dengan niat semata – mata karena Allah dan di menej sesuai syari’at.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). ( Ali Imron / 3 : 14 )

Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan, bahwa beliau mencintai wanita dan parfum.

“Aku di jadikan mencintai dua perkara dari dunia kalian, wanita dan minyak wangi, dan sholat di jadikan penyejuk mataku“ ( HR. Ahmad, Nasa’i, dan Baihaqi )

Dengan demikian, maka yang perlu di lakukan para penulis dan penerbit buku – buku bertema cinta adalah bagaimana mengemas tulisan yang mendidik. Tulisan yang sesuai etika dengan nilai – nilai agama maupun moral. Tidak sekedar memburu keuntungan semata dengan menghalalkan segala cara. Tidak menyebarkan ideologi sesat semacam sosialis dan liberalisme, kepada pembaca. Menulis yang membawa pesan kebaikan bukan sekedar roman – roman picisan!

Karena remaja adalah calon pemimpin masa depan, jangan butakan mereka dengan “mazhab cinta sesat” yang kini makin marak di media. Sinetron – sinetron berkedok Islam, tapi ternyata jauh dari nilai – nilai Islam itu sendiri. Juga buku – buku menyesatkan yang di tulis para penulis yang tidak bertanggung jawab. Ini adalah bahaya laten yang harus di waspadai oleh semua pihak. Bagi remaja yang pemahaman agamanya lumayan tentu tidak mudah terpengaruh. Tetapi bagi remaja yang masih ammah ( awam ), pasti akan menganggap seperti itulah yang di ajarkan Islam dan mereka menganggap itu adalah sebuah kebenaran. Dan kepada para remaja, untuk bisa memahami dien ini dengan benar, belajarlah kepada ahlinya, yaitu para ulama. Belajarlah dengan rajin ikut kajian – kajian, membaca kitab karya para ulama salafus shalih. Dan sumber terbaik adalah Al Qur’an dan Al Hadist, bukan sinetron berlabel islami atau buku – buku yang jauh dari nilai – nilai kebenaran yang kini marak. Sebuah PR besar bagi para penulis, baik penulis buku maupun penulis script sinetron dan film untuk menghasilkan karya yang sarat dengan nilai kebaikan. Wallahu’alam bi showab. ( Rudiya Oktar )
Share this article :

Posting Komentar

MENU LASKAR PENA SUKOWATI

KAPAL MAINAN

KAPAL MAINAN
PEMESANAN 081364021104
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Laskar Pena Sukowati - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger