Kalijambe, 2
April 2013
Terik panas matahari
siang itu begitu menyengat kulit. Sang surya seolah tak mau kompromi dengan rasa
gerah di tubuh anak – anak manusia. Dengan berboncengan motor, kami (saya dan
pak Andi Solo Peduli) menyusuri jalanan desa yang boleh dibilang tidaklah mulus
disebuah desa yang masuk wilayah kecamatan Kalijambe, Sragen. Ya…. Siang kemarin,
Senin, 1 April 2013 saya berkesempatan
membersamai pak Andi dari SOLO PEDULI area Sragen untuk silaturahim ke kediaman
bapak Yulianto dan ibu Ida Asmindari di Karanglo rt 7, Tegalombo, Kalijambe.
Selain silaturahim, maksud kedatangan kami adalah sebagai wujud belasungkawa
atas meninggalnya adik Widya (balita penderita hidrosepally, sebuah penyakit
langka / beritanya dulu pernah kami share via facebook) beberapa waktu lalu, sekaligus menyerahkan donasi tahap ke-2 dari
para donator yang telah menyalurkan kepeduliannya melalui SOLO PEDULI.
“Kami
mengucapkan terima kasih, mohon maaf telah merepotkan, Insya’allah ini
bermanfaat untuk keluarga kami,” ucap ibu Ida.
“Dan mohon do’anya,
dik Widya masuk syurga,” lanjutnya sambil berkaca – kaca. Sekilas nampak
matanya memerah menahan haru sekaligus menyimpan duka yang mendalam.
“Ini adalah hak
ibu dan sudah menjadi kewajiban kami,”jawab pak Andi.
Selain mendo’akan
almarhumah dan keluarga, pak Andi juga mewakili keluarga besar SOLO PEDULI beserta
para donator mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya adik Widya.
(Rudiya Oktar)
Posting Komentar