Dalam kehidupan kita sehari-hari,
kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan
tertentu. Terkadang sebagai barang
tertentukayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap
jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu
tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan
tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik
dan mekanik) serta macam penggunaannya.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat
ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan
dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan
tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri
pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih
jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi
juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila
jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis
pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat
yang berbeda-beda. Dari sekian banyak
sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum
terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
- Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
- Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
- Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
- Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Sifat Fisik Kayu
- Berat dan Berat Jenis
Berat
suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif
didalamnya. Berat suatu jenis kayu
berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu
mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu
balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
- Keawetan
Keawetan
adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar
seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat
ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat
kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih
awet dari kayu gubal.
- Warna
Kayu
yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang
berbeda-beda.
- Tekstur
Tekstur
adalah ukuran relatif sel-sel kayu.
Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus
(contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling
dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
- Arah Serat
Arah
serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat
lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat
miring).
- Kesan Raba
Kesan
raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus,
licin, dingin, berminyak dll). Kesan
raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air,
kadar zat ekstraktif dalam kayu.
- Bau dan Rasa
Bau
dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang
merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu
benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati),
bau kamper (kapur) dsb.
- Nilai Dekoratif
Gambar
kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan
riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.
Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai
dekoratif.
- Higroskopis
Kayu
mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi
pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan
kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium
Moisture Content).
- Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
- Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
- Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
- Daya Hantar Panas
Sifat
daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
- Daya Hantar Listrik
- Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat
Mekanik Kayu
- Keteguhan Tarik
Keteguhan
tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik
kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan
tarik yaitu :
- Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
- Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan
tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih
kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
- Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan
tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2
(dua) macam keteguhan tekan yaitu :
- Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
- Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada
semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi
sejajar arah serat.
- Keteguhan Geser
Keteguhan
geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian
kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
- Keteguhan geser sejajar arah serat
- Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
- Keteguhan geser miring
Keteguhan
geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah
serat.
- Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan
lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban
pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan
yaitu :
- Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
- Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
- Kekakuan
Kekakuan
adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan
tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
- Keuletan
Keuletan
adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau
tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang
melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen
dan kerusakan sebagian.
- Kekerasan
Kekerasan
adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau
kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu
ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
- Keteguhan Belah
Keteguhan
belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah
kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah
sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah
yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu
mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran
yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya
dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua
kelompok :
- Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
- Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Macam
Penggunaan Kayu
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan
pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan
persyaratan teknis yang diperlukan.
Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian
tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
- Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan
teknis : kuat, keras, berukuran
besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
Jenis
kayu : balau, bangkirai, belangeran,
cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
- Veneer biasa
Persyaratan
teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang.
Jenis
kayu : meranti merah, meranti putih,
nyatoh, ramin, agathis, benuang.
- Veneer mewah
Persyaratan
teknis : disamping syarat di atas,
kayu harus bernilai dekoratif.
Jenis
kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku,
bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang.
- Perkakas (mebel)
Persyaratan
teknis : berat sedang, dimensi
stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan
dikerat.
Jenis
kayu : jati, eboni, kuku, mahoni,
meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin.
- Lantai (parket)
Persyaratan
teknis : keras, daya abrasi
tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
Jenis
kayu : balau, bangkirai, belangeran,
bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
- Bantalan Kereta Api
Persyaratan
teknis : kuat, keras, kaku, awet.
Jenis
kayu : balau, bangkirai, belangeran,
bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin.
- Alat Olah Raga
Persyaratan
teknis : kuat, tidak mudah patah,
ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.
Jenis
kayu : agathis, bedaru, melur, merawan,
nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.
- Alat Musik
Persyaratan
teknis : tekstur halus, berserat
lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik.
Jenis
kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati,
lasi, eboni.
- Alat Gambar
Persyaratan
teknis : ringan, tekstur halus,
warna bersih.
Jenis
kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
- Tong Kayu (Gentong)
Persyaratan
teknis : tidak tembus cairan dan
tidak mengeluarkan bau.
Jenis
kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
- Tiang Listrik dan Telepon
Persyaratan
teknis : kuat menahan angin,
ringan, cukup kuat, bentuk lurus.
Jenis
kayu : balau, giam jati, kulim, lara,
merbau, tembesu, ulin.
- Patung dan Ukiran Kayu
Persyaratan
teknis : serat lurus, keras,
tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap.
Jenis
kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur,
cempaka, eboni.
- Korek Api
Persyaratan
teknis : sama dengan persyaratan
veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
Jenis
kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri,
sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus.
- Pensil
Persyaratan
teknis : BJ sedang, mudah dikerat,
tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
Jenis
kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
- Moulding
Persyaratan
teknis : ringan, serat lurus,
tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat,
dekoratif.
Jenis
kayu : jelutung, pulai ramin, meranti
dll.
- Perkapalan
Lunas
Persyaratan
teknis : tidak mudah pecah, tahan
binatang laut.
Jenis
kayu : ulin, kapur.
Gading
Persyaratan
teknis : kuat, liat, tidak mudah
pecah, tahan binatang laut.
Jenis
kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Senta
Persyaratan
teknis : kuat, liat, tidak mudah
pecah, tahan binatang laut.
Jenis
kayu : bangkirai, bungur, kapur.
Kulit
Persyaratan
teknis : tidak mudah pecah, kuat,
liat, tahan binatang laut.
Jenis
kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
Bangunan
dan dudukan mesin
Persyaratan
teknis : ringan, kuat dan awet,
tidak mudah pecah karena getaran mesin.
Jenis
kayu : kapur, meranti merah, medang,
ulin, bangkirai.
Pembungkus
as baling-baling
Persyaratan
teknis : liat, lunak sehingga
tidak merusak logam.
Jenis
kayu : nangka, bungur, sawo.
Popor
Senjata
Persyaratan
teknis : ringan, liat, kuat,
keras, dimensi stabil.
Jenis
kayu : waru, salimuli, jati.
- Arang (bahan bakar)
Persyaratan
teknis : BJ tinggi.
Jenis
kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara,
gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, simpur.
Penutup
Pengenalan
atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan
jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu
dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi
ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga
pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan (jenis-jenis yang
belum dikenal umum) akan semakin meningkat.
Posting Komentar